Sabtu, 08 Februari 2014

Antara HIV dan Janin


Bagaimana Bayi Tertular HIV?

HIV, virus penyebab AIDS, dapat menular dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayinya yang baru lahir. Menurut WHO, sampai 30% bayi lahir dari ibu yang terinfeksi HIV akan tertular HIV kalau ibunya tidak memakai terapi antiretroviral (ART). Antara 5-20% lagi dapat tertular melalui air susu ibu (ASI).
Ibu dengan viral load HIV yang tinggi lebih mungkin menularkan infeksi pada bayinya. Kebanyakan ahli menganggap bahwa risiko penularan pada bayi sangat amat rendah bila viral load ibu di bawah 1000 waktu melahirkan. Walaupun janin dalam kandungan dapat terinfeksi, sebagian besar penularan terjadi waktu melahirkan atau melalui menyusui. Bayi lebih mungkin tertular jika persalinan berlanjut lama. Selama proses kelahiran, bayi dalam keadaan berisiko tertular oleh darah ibunya.

Harus diketahui bahwa seorang laki-laki dengan HIV tidak bisa menularkan virusnya langsung pada bayi. Namun laki-laki tersebut dapat menularkan pasangan perempuan waktu berhubungan seks untuk membuat anak.

Bila ibu baru tertular HIV pada akhir masa kehamilan, viral loadnya akan sangat tinggi waktu melahirkan anak, yang berarti risiko bayi terinfeksi HIV waktu lahir paling tinggi. Oleh karena itu pasangan laki-laki terinfeksi HIV harus menghindari hubungan seks tanpa kondom dengan pasangan perempuan yang HIV-negatif waktu dia hamil.

Bila seorang ibu berperilaku berisiko penularan HIV selama kehamilan, sebaiknya dia dites HIV pada setiap trimester dan tiga bulan setelah berperilaku berisiko.

Bagaimana Penularan HIV dari Ibu-ke-Bayi Dapat Dicegah?

Bila ayah terinfeksi HIV: Penelitian baru menunjukkan bahwa air mani dari seorang laki-laki terinfeksi HIV dapat ‘dicuci’, untuk memisahkan spermanya dari cairan yang mengandung HIV. Dengan cara ini, sperma dapat dipakai untuk membuahkan perempuan tanpa risiko dia akan terinfeksi, Tindakan ini efektif tetapi sangat mahal. Catatan: bila ibu tidak terinfeksi, pasti bayi tidak terinfeksi. Status HIV bayi tidak terpengaruh oleh status HIV ayahnya.

Penggunaan ART: Risiko penularan sangat rendah bila ART dipakai oleh ibu waktu hamil dan melahirkan. Angka penularan hanya 1–2% bila ibu memakai ART.
Pedoman terbaru di Indonesia mengusulkan semua ibu hamil memakai ART. Bayi diberi satu AZT pas setelah lahir, dengan AZT diteruskan dua kali sehari selama enam minggu. Dengan cara ini, angka penularan dapat ditekan menjadi di bawah 2%.

Menjaga proses kelahiran tetap singkat waktunya: Semakin lama proses kelahiran, semakin besar risiko penularan. Bila ibu memakai ART dan mempunyai viral load di bawah 1000, risiko hampir nol. Ibu dengan viral load tinggi dapat mengurangi risiko dengan melahirkan melalui bedah Sesar.

Makanan bayi: Sampai 15% bayi terinfeksi HIV melalui ASI yang terinfeksi. Risiko ini dapat dihindari jika bayinya diberi pengganti ASI (PASI, atau formula).
Namun jika PASI tidak diberi secara benar, risiko lain pada bayinya menjadi semakin tinggi. Oleh karena itu, usulan di Indonesia adalah agar semua bayi disusui secara eksklusif selama enam bulan pertama, kemudian diganti dengan formula secara eksklusif. Namun, jika PASI dapat diberi secara eksklusif (bayi tidak disusui sama sekali) dan aman terus-menerus, dengan formula dilarutkan dengan air bersih, dan ada biaya untuk memastikan formula dapat diberikan dalam jumlah yang cukup, pilihan untuk memberi PASI dapat dipertimbangkan.

Yang terburuk adalah campuran ASI dan PASI. Oleh karena itu, bila berencana untuk menyusui, harus ada kesepakatan dengan bidan sebelum lahir agar bayi langsung diberi pada ibunya untuk disusui, dan tidak diberi makanan atau minuman apa pun sebelumnya.

Bagaimana Kita Tahu Jika Bayi Terinfeksi?

Bayi diwarisi antibodi dari ibunya, untuk melindungi dia dalam bulan-bulan pertama kehidupannya, sebelum sistem kekebalan tubuh sudah berfungsi secara penuh. Hal itu berarti bayi yang terlahir oleh ibu HIV-positif pasti mempunyai antibodi terhadap HIV, apakah dia terinfeksi HIV atau tidak. Antibodi itu mulai hilang pada usia sembilan bulan, tetapi dapat tertahan sampai dengan usia 18 bulan.

Oleh karena itu, hasil tes HIV pada bayi tersebut pasti akan menunjukkan hasil positif, walau kemungkinan besar bayi ternyata tidak terinfeksi.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai masalah ini, dan cara untuk menghadapi, lihat Lembaran Informasi 613 mengenai Diagnosis HIV pada Bayi.

Bagaimana Mengenai Kesehatan Ibu?

Penelitian baru menunjukkan bahwa perempuan terinfeksi HIV yang hamil tidak menjadi lebih sakit dibandingkan yang tidak hamil. Ini berarti menjadi hamil tidak berpengaruh pada kesehatan perempuan HIV-positif. Justru ada bukti bahwa ibu HIV-positif menjadi lebih sehat setelah kehamilan.

Bila akan mulai ART, atau sudah memakai ART sebelum menjadi hamil, seorang ibu hamil sebaiknya mempertimbangkan beberapa masalah yang dapat terjadi terkait ART:
  • Jangan memakai ddI bersama dengan d4T dalam ART-nya karena kombinasi ini dapat menimbulkan asidosis laktik dengan angka tinggi.
  • Hindari penggunaan efavirenz selama trimester pertama kehamilan.
  • Bila jumlah CD4-nya lebih dari 250, jangan mulai memakai nevirapine.
Beberapa dokter mengusulkan perempuan tidak mulai ART pada trimester pertama kehamilan. Ada tiga alasan:
  • Risiko dosis dilewatkan akibat mual dan muntah selama awal kehamilan, dengan risiko mengembangkan resistansi terhadap obat yang dipakai.
  • Risiko obat mengakibatkan anak cacat lahir, yang tertinggi pada trimester pertama. Tidak ada bukti terjadi cacat lahir akibat penggunaan ARV, kecuali dengan efavirenz.
  • Ada kekhawatiran ART dapat meningkatkan risiko kelahiran dini atau bayi lahir dengan berat badan rendah.
Namun pedoman saat ini tidak mendukung penghentian ART oleh ibu hamil.
Jika kita terinfeksi HIV dan hamil, atau ingin hamil, sebaiknya kita bicara dengan dokter tentang pilihan menjaga kesehatan sendiri, dan mengurangi risiko bayi kita terinfeksi HIV atau cacat lahir.
Garis Dasar

Seorang perempuan terinfeksi HIV yang menjadi hamil harus memikirkan kesehatan dirinya sendiri dan kesehatan bayinya. Menjadi hamil tampaknya tidak memburukkan kesehatan ibu.
Risiko bayinya terinfeksi HIV waktu lahir dapat dikurangi menjadi sangat rendah jika ibu dan bayi yang baru lahir memakai terapi jangka pendek selama persalinan.

Risiko cacat lahir akibat penggunaan obat apa pun tertinggi jika obat dipakai pada trimester pertama. Jika kita memutuskan untuk berhenti memakai beberapa obat selama kehamilan, mungkin hal ini memburukkan kesehatannya. Seorang perempuan yang mempertimbangkan menjadi hamil sebaiknya membahas pilihan pengobatan dengan dokter.

Hal ini di perjelas oleh pakar kesehatan dalam Video ini.
 
 
Sumber : 
1. http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=611
2. http://www.youtube.com/watch?v=4tmcfG6WDew
Read more

Selasa, 21 Januari 2014

Estafet Kepemimpinan Tahun 2014

Selamat Kepada Semua Pembina dan Ketua Pengurus Ormawa yang telah di Lantik oleh Rektor Universitas Widya Dharma pada hari ini dan tak lupa juga selamat untuk Semua Pengurus UKM GRANAT UNWIDHA dengan susunan kepengurusan periode 2014 :


 
Ketua : Ridwan Sofi (Jala Samudra)
Wakil Ketua : Setiawan Tri N (Waone Noegroho)
 
Sekretaris Jenderal : Endang Sulestari
 
Sekretaris Umum 1 : Eni Susilowati (Eny S)
Sekretaris Umum 2 : Eni Febriani (Enie Febrieanie)
 
Bendahara Umum : Nieta Ernawati
 
BIRO P4GN
Kepala Biro P4GN : Sarjunianti (Juny Estele)
Sekretaris Biro : Lia Fajar Prasetyawati (Lia Prasetyawati)
Staff :
1. Hindro
2. Rohmat Basuki (Roham Abbas)
3. Joko Susila (Jocko Sangpemburu)
4. Yoga S Wibowo
 
BIDANG-BIDANG
 
1. Bidang Kesejahteraan dan Sosial
Kepala Bidang : Endri G Saputri (Endri GSaputri)
Sekretaris Bidang : Tri Putri Kurniawati
Anggota :
1. Zainal Rohmat A (Zainal Akbar)
2. Ida Lestari
3. Prayoga
 
2. Bidang Keorganisasian dan SDM
Kepala Bidang : Ihksan Perkasa (Chun)
Sekretaris Bidang : Aminusyafaroh A (Niya Azahra)
Anggota :
1. Elda Oktaviana
2. Esti Erfaresi
 
3. Bidang Komunikasi dan Informasi
Kepala Bidang : Rifmawati Maisaroh (Rifma Dema)
Sekretaris Bidang : Windy Fajrianti (Windy Pope)
Anggota :
1. Achmad Syahri (Alvian Achmad)
2. Tatik Rista Ningrum (Rista Chimoodtz)
3. Archadilla Pameilla Artha
4. Nurviyana
 
4. Bidang Hubungan Kelembagaan
Kepala Bidang : Tulus Adi C (Tulus Adi)
Sekretaris Bidang : Sri Indrawati (Iin Indrawati)
Anggota :
1. Hermawan
2. Dwi Hastuti
3. Niken O
4. Wahyu Tri Astuti
 
Semoga dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
Salam Granat...Salam Granat...Salam Granat...

Sumber : Postingan akun facebook GRANAT RAYON UNWIDHA
Read more

Sabtu, 11 Januari 2014

Siapakah Selanjutnya Untuk Tahun 2014?


Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Limpahan rahmat dan karunianya sehingga amanah ini bisa kami pegang dan kami jalankan sesuai dengan identitas kami. Tak terasa satu tahun telah kami lalui, kami mengemban Tugas Kemanusiaan ini dengan sebaik-baiknya meskipun masih banyak yang harus kami benahi.
"PERJUANGAN KAMI TAK KAN PERNAH BERAKHIR" itulah kata-kata yang kami pegang teguh, saatnya kini kami estafetkan kepemimpinan ini kepada kepemimpinan selanjutnya. Setelah estafet yang sebelumnya adalah sebagai berikut :

1. Erwien Herwidatan, S.Psi periode jabatan tahun 2008-2009
2. Slamet Riyanto, S.Pd periode jabatan tahun 2010
3. Diana Apriliyanti, S.Psi periode jabatan tahun 2011
4. Muhammad Rofain  periode jabatan tahun 2012
5. Dedy Santoso periode jabatan tahun 2013

Maka inilah saatnya meneruskan estafet kepengurusan periode selanjutnya. 
Siapakah yang akan menjadi Ketua UKM GRANAT DPR UNWIDHA Klaten selanjutnya pada periode 2014? Mau dibawa kemanakah arah tujuan UKM ini akan dibawa?

Semua ini akan terjawab pada acara TRANSVORA ( Transformasi Evaluasi dan Reorganisasi ) yang akan dilaksanakan tanggal 15 - 16 Januari 2014.
Read more

Sabtu, 04 Januari 2014

Analisis Berdasarkan Statistik Web Blog


Analisis dari Saudara Slamet Riyanto, S.Pd ( Ketua UKM GRANAT DPR UNWIDHA Klaten Tahun 2010 ) mengenai keingintahuan dan pengetahuan masyarakat mengenai Narkoba dan Penyalahgunaannya adalah sebagai berikut :

Mungkin ada beberapa hal, jika ada kekeliruhan mohon maaf & bisa direvisi :
1. Media sosialisasi melalui blog bisa menjadi bagian pengenalan bahaya penyalahgunaan kepada masyarakat luas & bisa menjadi bagian exsistensi kegiatan nyata dari Relawan GRANAT khususnya GRANAT DPR UNWIDHA.

2. Materi (Entri) yg paling banyak dilihat adalah "Tips cara menjauhi atau menghindari narkoba" , ini bisa dianalisa bahwa masyarakat semakin cerdas & cermat dalam menyikapi persoalan bahaya penyalahgunaan NARKOBA. bagi yg blm pernah tahu, ini berarti dia ingin mengetahui cara menghindari/ menjauhi & bagi masyarakat yang sudah tahu bahaya penyalahgunaan NARKOBA dengan membaca materi ini semakin menambah wawasannya.


[ Posting ini di ambil dari komentar facebook dalam grub GRANAT RAYON UNWIDHA KLATEN per tanggal 1 Januari 2013 ]
Read more

Minggu, 29 Desember 2013

REFLEKSI AKHIR TAHUN 2013

BEBASKAN NEGERI DARI NARKOBA DAN GALAKKAN PERLAWANAN TERHADAP NARKOBA UNTUK INDONESIA BERSINAR 2015

Aksi Solidaritas dan Refleksi Akhir Tahun di Jln. Pemuda Klaten


Membumikan semangat dalam memerangi NARKOBA, merupakan sebuah panggilan untuk menyelamatkan Generasi Penerus Bangsa dari Jeratan NARKOBA.

Kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.  Tentu saja hal ini membuat para orang tua, mahasiswa dan pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu merajalela. Upaya pemberantasan narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindari narkoba dari kalangan remaja maupun mahasiswa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Terlebih lagi dari kalangan rakyat jelata sampai  kalangan cicit mantan presiden RI pun tak luput dari jerat narkoba ungkap Dedy Santoso, selaku Ketua UKM GRANAT DPR UNWIDHA Klaten periode 2013.

Seiring dengan semakin merebaknya peredaran narkotika di berbagai kalangan dan seluruh aspek kehidupan yang akan sangat membahayakan kelangsungan kehidupan bangsa ditengah himpitan krisis multidimensional ini, kita hanya bisa melakukan usaha dengan semaksimal mungkin, maka dengan itu, kami dari GRANAT (gerakan nasional anti narkotika) menyelenggarakan sebuah aksi yang bersifat sosialisasi untuk khalayak umum dalam rangka memaksimalkan pencegahan dan mengurangi predaran serta penyalahgunaan narkoba dilingkungan masyarakat. Yaitu Refleksi Akhir Tahun mengusung tema ” Sadar dan Waspada Bahaya Penyalahgunaan Narkoba untuk Menyongsong Klaten yang BERSINAR (bersih narkoba) 2015” sebagai langkah kongkrit kami dalam memerangi keganasan narkotika di negeri ini, terkhusus di Kabupaten Klaten.

Sekitar lebih dar 30 pejuang yang tergabung dalam GRANAT Univ. Widya Dharma Klaten bersama-sama dalam mensukseskan aksi 29 DESEMBER 2013 ini. Memakai seragam kebangaan hitam-hitam, para peserta mengikuti beberapa rangkaian kegiatan aksi. Dimulai dengan Stay di Car free Day pukul 07.00 WIB dan membagikan brousur tentang bahaya narkoba, sticker dll. Kemudian dilanjutkan dengan aksi bagi-bagi sticker dan bunga di Perlimaan Matahari Klaten  sekaligus memberikan orasi dan sosialisasi tentang bahaya narkoba dan penyalahgunaannya kepada para pengendara sepeda motor dan mobil, diharapkan dengan adanya aksi Refleksi Akhir Tahun 2013 dan akan bergantinya menjadi tahun 2014 ini, maka bangsa dan terkhusus kab. Klaten dapat terbebas dari bahaya narkoba. Apalagi pada akhir-akhir ini tidak hanya masyarakat umum saja yang menjadi korban, namun artis, pablik figur bahkan pejabat Pemerintahan baik itu sekelas Kabupaten maupun Nasional pun bisa saja kepincut  merasakan narkoba. Nah, bukan hal yang mudah lagi sekarang berani memerangi Narkoba, perlu adanya peran serta Masyarakat umum tidak hanya Polisi, Pemerintah atau LSM. Tetapi semua lapisan masayarkat agar Indonesia dapat BERSINAR (BERSIH NARKOBA) pada tahun 2015. Amin. 


SAY NO TO DRUGS AND FIGHT AGAINST DRUGS!!!


Read more

Kamis, 24 Oktober 2013

Launcing Aplikasi Android "X GRANAT"




Sesuai dengan berita postingan kami di "http://granatunwidha.blogspot.com/2013/08/aplikasi-anti-penyalahgunaan-narkoba-x.html" maka secara resmi, Sang Programer pembuat yaitu Simpatisan UKM GRANAT DPR UNWIDHA Klaten ( Iswanto,S.Kom ) aplikasi 'X GRANAT' me'launcing aplikasi yang memiliki menfaat guna memberikan pengetahuan dan media penyuluhan terhadap penyalahgunaan Narkoba. Dengan adanya aplikasi ini, semua orang bisa memberikan pengetahuan dan berbagi ilmu pengetahuan mengenai :
1. Narkoba dan Dampaknya
2. Sanksi Hukum dari Penyalahgunaan Narkoba
3. Pengaruh Narkoba terhadap Penyakit HIV/AIDS.


Silahkan di Unduh secara GRATIS di link dibawah ini :

DOWNLOAD 'X GRANAT'


Biografi Programmer 'X GRANAT'


Nama Lengkap          :  Iswanto, S.Kom

Tempat Lahir              :  Boyolali

Tanggal Lahir             :  03 Juli 1991

Alamat                        :  Karangtalun, Gubug, Cepogo, Boyolali

Hobi                            :  Traveling, Browsing, Nge-Band
Facebook                    :  https://www.facebook.com/occto



Riwayat Pendidikan :
1.      SD Negeri Karangtalun 1 
2.      SMP Negeri 1 Cepogo
3.      SMK Ganesatama Boyolali 
4.     Universitas Semarang

Read more